Uas Filsafat ilmu islamic worldview
Nama : Qurrotul Uyun
Nim : 24502500051
Matkul : Filsafat Ilmu dan Islamic WordView
UAS
Bagaimana pandangan tentang Pendidikan ilmu dan Islamic wordview menurut pribadi
Pandangan Pribadi
1. Pandangan Pribadi tentang Pendidikan
Menurut saya, pendidikan bukan sekadar proses mentransfer pengetahuan dari guru kepada murid, melainkan sebuah proses pembentukan kepribadian manusia secara utuh. Pendidikan adalah sarana untuk menumbuhkan akal, memperkuat iman, membentuk akhlak mulia, dan menyiapkan manusia menjadi khalifah di muka bumi. Pendidikan seharusnya tidak hanya menekankan pada aspek kognitif semata, tetapi juga menyentuh dimensi spiritual, emosional, dan sosial. Pendidikan yang ideal adalah pendidikan yang mengintegrasikan nilai-nilai keislaman ke dalam seluruh aspek pembelajaran. Bukan hanya dalam pelajaran agama, tetapi dalam semua disiplin ilmu—seperti matematika, sains, sejarah, dan sebagainya—harus ada nilai-nilai tauhid yang menjadi landasannya.
2. Pandangan Pribadi tentang Ilmu
Bagi saya, ilmu adalah cahaya yang menerangi kehidupan. Ilmu tidak hanya bersifat duniawi, tetapi juga harus mampu mengantarkan manusia untuk lebih mengenal Allah dan ciptaan-Nya. Ilmu adalah amanah dari Allah, yang harus digunakan dengan tanggung jawab dan dalam koridor yang benar. Dalam perspektif pribadi saya, ilmu bukanlah milik satu peradaban tertentu, melainkan merupakan warisan universal yang diberikan Allah kepada manusia. Oleh karena itu, seorang penuntut ilmu seharusnya memiliki adab dan tujuan yang lurus—yaitu mencari ridha Allah dan membawa manfaat bagi umat manusia.
Ilmu yang sejati adalah ilmu yang mendekatkan seseorang kepada Allah, bukan sebaliknya. Ketika ilmu dipisahkan dari nilai-nilai keimanan dan etika, maka ilmu bisa menjadi alat perusak. Sebaliknya, ilmu yang dikaitkan dengan keimanan akan membawa kebaikan bagi dunia dan akhirat.
3. Pandangan Pribadi tentang Islamic Worldview (Pandangan Hidup Islam)
Islamic worldview, atau pandangan hidup Islam, adalah cara pandang seorang Muslim terhadap seluruh aspek kehidupan berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah. Bagi saya, Islamic worldview menjadi fondasi penting dalam membentuk sikap, pola pikir, dan tujuan hidup.
Pandangan hidup Islam mengajarkan bahwa seluruh aspek kehidupan manusia adalah ibadah. Artinya, pendidikan, pekerjaan, keluarga, bahkan interaksi sosial semuanya harus selaras dengan prinsip-prinsip Islam. Islamic worldview juga meyakini bahwa hidup di dunia ini adalah ujian, dan tujuan akhir kita adalah kehidupan yang kekal di akhirat.
Dalam pandangan saya, Islamic worldview menuntun manusia untuk hidup secara seimbang: antara dunia dan akhirat, antara akal dan wahyu, antara hak dan kewajiban. Pandangan ini membimbing agar semua aktivitas hidup memiliki orientasi tauhid dan bernilai ibadah.
Integrasi Ketiga Konsep: Pendidikan, Ilmu, dan Islamic Worldview
Dari pandangan saya, ketiga konsep ini tidak bisa dipisahkan. Pendidikan seharusnya menjadi alat untuk menyampaikan ilmu, dan ilmu itu sendiri harus berpijak pada Islamic worldview. Tanpa pandangan hidup Islam, ilmu bisa kehilangan arah. Tanpa ilmu, pendidikan bisa menjadi kosong. Dan tanpa pendidikan, Islamic worldview sulit diterapkan secara menyeluruh dalam kehidupan.
Islam tidak memisahkan antara dunia dan akhirat, antara ilmu agama dan ilmu umum. Semua ilmu, selama digunakan untuk kebaikan dan berada dalam bingkai tauhid, adalah bagian dari ibadah. Maka penting bagi seorang Muslim untuk menuntut ilmu dengan niat yang benar, adab yang baik, dan tujuan untuk mendapatkan ridha Allah serta memberi manfaat bagi umat manusia.
Dalam kehidupan modern saat ini, tantangan terhadap pendidikan dan ilmu semakin kompleks. Oleh karena itu, kita perlu kembali kepada nilai-nilai Islam sebagai fondasi. Pandangan hidup Islam bukan hanya menjawab kebutuhan spiritual, tetapi juga menjadi pedoman rasional dan komprehensif untuk menyikapi perkembangan zaman.Sebagai Muslim, tugas kita adalah menjadi pribadi yang berilmu, beradab, dan berpandangan hidup Islam. Hanya dengan kombinasi inilah kita bisa menjalani kehidupan dunia dengan penuh makna dan meraih kebahagiaan akhirat.
Pendidikan dan ilmu dalam kerangka pandangan dunia Islam (Islamic worldview) adalah sarana integral untuk membentuk manusia yang bukan hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berakhlak mulia dan bertanggung jawab kepada Allah. Pendidikan tidak boleh dipisahkan dari nilai-nilai tauhid, karena hakikat ilmu adalah untuk mendekatkan diri kepada-Nya, bukan sekadar mencari pekerjaan atau status sosial. Islamic worldview melihat ilmu sebagai amanah, bukan sekadar alat, dan meyakini bahwa seluruh ilmu yang bermanfaat—baik dunia maupun akhirat—berasal dari Allah. Oleh karena itu, pendidikan seharusnya mengintegrasikan nilai-nilai spiritual dan moral dalam setiap jenjang dan bidang ilmu, tidak hanya pada pelajaran agama.
Pandangan Para Ahli
a. Al-Attas (1978, dalam kutipan ulang 2020)
Syed Muhammad Naquib Al-Attas menekankan pentingnya "Islamisasi ilmu" agar pendidikan tidak sekadar meniru sistem Barat yang sekuler. Baginya, ilmu harus ditanamkan dengan nilai tauhid agar menghasilkan insan yang beradab (insan adabi). Menurutnya:
“The confusion and error in knowledge have led to the loss of adab, which then leads to the rise of false leadership.”
(Al-Attas, dikutip dalam Abdullah, 2020)
b. Wan Mohd Nor Wan Daud (2021)
Ia menegaskan bahwa Islamic worldview adalah pondasi utama dalam sistem pendidikan Islam. Tanpa kerangka pandangan dunia Islam, ilmu menjadi kering dari nilai, dan berisiko menjadi alat dominasi atau eksploitasi.
“The Islamic worldview is not just a religious perspective, but a comprehensive view of reality that must shape our understanding of education, ethics, and knowledge.”
(Wan Daud, 2021)
c. Hasan Langgulung (dalam Qomaruddin, 2023)
Menurut Langgulung, pendidikan dalam Islam bertujuan membentuk insan kamil, yaitu manusia paripurna secara spiritual, intelektual, dan sosial.
Berdasarkan Al-Qur’an dan Hadis
a. Al-Qur’an
- QS. Al-Mujadila: 11
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.”
- QS. Az-Zumar: 9
“Katakanlah: ‘Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?’...”
- QS. Al-‘Alaq: 1-5
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan...”
b. Hadis
- “Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan ke surga.” (HR. Muslim, No. 2699)
- “Sesungguhnya ulama adalah pewaris para nabi.” (HR. Abu Dawud, No. 3641)
Komentar
Posting Komentar